KEJADIAN 38:9
Paper
Teologia
Perjanjian Lama 2
Bp.
Widjanadi H, S.Th
Oleh
Setiawan
122094013
Sekolah Tinggi Alkitab
Surabaya
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keanekaragaman pemahaman terhadap
cerita Yehuda dengan Tamar yang dicatat di dalam Alkitab, tepatnya di dalam
Kejadian 38:1-30 adalah hal yang menarik untuk dipelajari. Karena cerita ini
mengandung banyak kebenaran-kebenaran praktis yang dicatat dalam Alkitab. Misalnya
saja, konsep levirat[1]antara
anak-anak Yehuda dengan menantunya Tamar, yang pada akhirnya Yehuda sendirilah
yang menjadi suami dari menantunya. Peristiwa ini sering dipahami sebagai
legalitas untuk melakukan poligami, dengan alasan untuk mendapatkan keturunan.
Tentunya untuk membenarkan hal tersebut perlu studi khusus untuk dapat memiliki
kesimpulan yang benar dan tidak bertentangan dengan norma-norma lain yang
terdapat di dalam Alkitab.
Khususnya dalam kasus Onan,
peristiwa ini di akui sebagai asal muasal dari konsep Onani (manstrubasi), baik dari segi etimologi maupun
dari tahap-tahap yang dilakukan oleh Onan terhadap istri kakaknya, yaitu Er
adalah murni mastrubasi. Di percaya bahwa konsep onani adalah sejarahnya dari
cerita ini. Baik kalangan teolog Kristen maupun diluar kekristenan, pemahaman
tentang onani selalu dikaitkan dengan Kejadian 38:9.
Tanpa disadari melalui ayat ini
telah dipahami sebagai ayat acuan ketika berbicara tentang mastrubasi.
Menunjukkan bahwa istilah dan praktek mastrubasi dalam Alkitab sudah terjadi.
Padahal pemahaman tentang mastrubasi sebenarnya dibahas dalam ayat-ayat lain
yang terdapat dalam Alkitab, bukan dalam Kejadian 38:9, yakni cerita tentang
Onan.
Jadi, melalui tulisan ini akan
menjelaskan tentang proses dari pada kasus Onan yang sebenarnya. Sekaligus
membuktikan bahwa perbuatan Onan tidak ada kaitannya dengan mastrubasi.
BAB II
ARTI KATA “MEMBIARKAN TERBUANG”
Ø Teks
·
Teks Ibrani
Kejadian
38:9
לְאָחִֽיו׃ נְתָן־זֶ֖רַע
לְבִלְתִּ֥י אַ֔רְצָה וְשִׁחֵ֣ת אָחִיו֙ אֶל־אֵ֤שֶׁת אִם־בָּ֨א וְהָיָ֞ה
הַזָּ֑רַע יִהְיֶ֣ה לֹ֖ו לֹּ֥א כִּ֛י אֹונָ֔ן וַיֵּ֣דַע
·
Dalam terjemahan Septuaginta
γνους δε αυναν οτι ουκ αυτω εσται
το σπερμα εγινετο οταν εισηρχετο προς την γυναικα του αδελφου αυτου εξεχεεν επι
την γην του μη δουναι σπερμα τω αδελφω αυτου
·
Dalam Terjamahan Baru
“Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia
yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri
kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi
keturunan kepada kakaknya”
Ø Analisis
sintaksis
· וְ :particle conjunction
· שִׁחֵ֣ת :verb/piel/waw consec perfect/III/masculine/singular
· Kata dasar: שִׁחֵ֣ת: corrupt : jahat,
buruk, merusak, mengubah
spoiled
: membuang-buang, membuat busuk,
merusak
· Kata ini dipakai dan
terjadi sebanyak 151 kali dalam Perjanjian Lama. Tidak ada
perbedaan dalam penerjemahan kata ini.
· Kata שִׁחֵ֣ת mempunyai bentuk kata kerja Piel yang berarti mempertegas arti
dasar kata kerja Qal
yang
berarti kata kerja ini lebih kuat dari kata kerja Qal. Piel menggambarkan suatu tindakan
yang dilakukan dengan lebih tegas atau secara berulang-ulang.[2]
Jadi, kata menghancurkan/membuang yang diterjemahkan dalam
bagian ini, bukan hanya sekedar membuang tanpa ada maksud tertentu. Begitu pula
halnya dengan terjemahan menghancurkan, bukan hanya menghancurkan karena tidak
berguna ataupun sudah tidak bermanfaat lagi, sehingga harus
dihancurkan/dimusnahkan. Tetapi sesuai dengan penekanan pada kata kerja piel, kata
שִׁחֵ֣ת memiliki makna
lain yang lebih dalam. Seharusnya kata שִׁחֵ֣ת harus dijelaskan dalam satu
kalimat untuk mendapatkan arti yang sesungguhnya, yakni: “Onan membuang maninya
ke tanah, karena kelicikkan hati Onan untuk tidak memberikan anak kepada Tamar”.
Ø Penerjemahan dan pemakain kata שִׁחֵ֣ת, antara lain:
o Sebagai salah satu cara untuk menghancurkan
atau bertindak nakal
o Membuat tidak ada gunannya lagi
o Suatu kebijaksanaan yang licik atau korup
dengan tujuan kebohongan
o
Dalam konteks zaman Perjanjian Lama kata
ini juga diartikan sebagai suatu bangsa yang melecehkan umat perjanjian Tuhan (Israel)
dengan cara menghancurkan atau memusnahkan suatu bangsa dan harta mereka
dirampas.
o Korupsi moral yang berarti hilangnya
intergriy dan kebajikan bagi yang melakukannya
Kesimpulan_ semua penerjemahan dalam pemakaian
khusus kata ini tetap mengaju kepada hal-hal yang jahat. Menjelaskan arti
sesungguhnya bagi orang-orang ataupun bangsa yang melakukan tindakan untuk
menghancurkan serta berlaku licik, istilah inilah yang cocok untuk
menggambarkannya dan memang dikhususkan untuk hal-hal yang jahat. Tidak pernah
didapati penjelasan bahwa sekali-kali kata ini bisa ditujukan pada
perbuatan/tindakan yang baik. Artinya bahwa ketika kata שִׁחֵ֣ת
dipakai
dalam sebuah kalimat untuk menjelaskan sesuatu. Selalu berarti penulis sedang
menjelaskan bertapa jahatnya dan bobroknya kehidupan orang yang sedang penulis ceritakan.
Ø Arti
Dari Kata Mastrubasi (Onani)
Onani memiliki banyak istilah. Seperti dalam bahasa Yunani.
Onani adalah Mastubare, Manus(Tangan), Stuprate (penyalah gunaan) yang artinya
penyalah gunaan tangan atau dalam istilah ilmiah Coitus Interruptus. Onani
adalah pemuasan hasrat seksual yang dilakukan oleh diri sendiri dengan
melakukan rangsangan terhadap alat kelamin.[3]
Juga bisa dikatakan sebagai stimulasi mandiri (self-stimulation) secara langsung pada
organ genital yang meningkatkan gairah seksual untuk mencapai kenikmatan
erotik, dan berakhir dengan orgasme.
Selain diri sendiri, praktek
mastrubasi juga bisa dilakukan dengan bantuan orang lain. Dengan cara yang sama
melakukan rangsangan terhadap alat kelamin yang mau melakukan mastrubasi.
Tujuan dari pada mastrubasi adalah
semata-mata untuk memuaskan hasrat seksual, yaitu salah satu cara untuk
menyalurkan naluri seksual dari berbagai cara-cara lainnya. Misalnya: melakukan
hubungan intim dengan pasangan (suami-istri), memakai alat bantu untuk mencapai
orgasme.
Kesimpulan_ Dari cara dan tujuan
mastrubasi yang dijelaskan diatas, menunjukkan bahwa praktek ini adalah suatu
cara pemuasan diri sendiri dari naluri seksual. Dalam praktek ini juga
memerlukan objek yang berupa khayalan seseorang yang melakukan mastrubasi,
sehingga membantu mempercepat dalam mengalami orgasme. Disini letak kesalahan
dari pada praktek ini, murni adalah mengkhayalkan seseorang lawan jenisnya
sedang bersetubuh dengannya atau juga dengan melihat gambar-gambar porno dan
tayangan-tayangan film blue. Dosa ini tidak lain adalah termasuk dalam
kesepuluh hukum Taurat, yakni “...jangan mengingini”. Ketika seseorang
melakukan mastrubasi dalam khayalannya ia mengingini orang lain seakan-akan
sedang bersenggama dengannya. Hal tersebut tentunya menjadi dosa.
Ø
Dosa Onan
Di dasari dengan ikatan hukum
Levirat yang harus diikuti oleh Onan sebagai penerus keturunan bagi saudaranya,
maka Onan diharuskan menjadi suami dari istri kakaknya Er. Onan tahu bahwa
benih yang akan dilahirkan tidak akan menjadi miliknya/anaknya - Artinya, bahwa anak
tunggal seorang janda saudaranya harus diperhitungkan sebagai anak saudara
almarhum, dan namanya tidak disebut sebagai anak dari Onan, meskipun ayah
kandung anak itu adalah Onan sendiri serta tidak muncul dalam tabel silsilah
keluarga.
Kejadian bermula ketika ia menghampiri
istri kakaknya, untuk tinggal bersama sebagai suami istri dengan dia, ia telah
menikahi menurut arahan ayahnya. Onan melakukan hubungan layaknya suami istri
terhadap istrinya, tetapi Onan malah menumpahkan air maninya ke tanah. Agar
tidak masuk kedalam rahim istrinya, supaya tidak terjadi pembuahan yang
menghasilkan seorang anak.
Karena melakukan hal tersebut Onan
di hukum oleh Allah dengan hukuman mati, dimata Tuhan apa yang dilakukannya
adalah jahat. Kejahatan yang dimaksud adalah berawal dari ketidaksediaan Onan
untuk membangkitkan keturunan dari istri saudaranya. Maka ia dengan sengaja
berbuat curang atau licik membuang maninya keluar. Kecurangan inilah yang
membuat Onan bersalah kepada Tuhan karena tidak melakukan apa yang menjadi
tanggungjawabnya sebagai bagian dari keluarga Yehuda yaitu sebagai anak.
Sebenarnya Onan bisa saja bebas
dari ikatan hukum Levirat dengan melakukan upacara Halizah.[4]
Halizah (atau Chalitzah; Ibrani : חליצה) adalah upacara dimana seorang
janda dan adik suaminya bisa menghindari kewajiban untuk menikah setelah
kematian suaminya. Upacara melibatkan melepas kasut kakak ipar dengan janda
dari seorang saudara yang telah meninggal tanpa anak, di mana upacara dia
dibebaskan dari kewajiban menikahinya, dan dia menjadi bebas untuk menikah
siapa saja yang dia inginkan ( Ulangan 25 :5-10 ). Hanya satu kakak ipar perlu
melakukan upacara. Kebiasaan lama dari pernikahan levirat ( Kejadian 38:8 ), dengan mengijinkan saudara
yang masih hidup untuk menolak untuk menikahi janda saudaranya, asalkan ia
tunduk kepada upacara Halizah. Ulangan 25:7-10.
Secara teori, bagaimanapun, hukum
Alkitab pernikahan levirat masih dianggap berlaku, dan dalam upacara halizah, anggapan adalah bahwa saudara
ipar membawa aib pada diri sendiri dan kepada keluarganya dengan menolak untuk
menikahi janda saudaranya.
Tetapi jalur dengan melakukan
upacara halizah tidak dipilih oleh Onan. Onan menikahi Tamar tetapi tidak
bersedia memberikan anak baginya.
Kesimpulan_ kelicikkan yang diperbuat oleh Onan terhadap
Tamar adalah hal yang jahat. Ia mengingkari janjinya sebagai suami, membohongi
ayahnya Yehuda dengan berpura-pura menjadi suami dari Tamar. Onan juga
menentang hukum Tuhan yang mengharuskan ia harus menjadi seorang penerus
keturunan keluarga saudaranya.
BAB III
KESIMPULAN TEOLOGI
Kejahatan
Onan dimata Tuhan terlihat jelas ketika ia berbuat yang tidak seharusnya ia
lakukan terhadap Tamar, yaitu dengan sengaja membuang maninya keluar agar tidak
membuahkan anak didalam rahim Tamar. Ini bisa terjadi bukan karena Onan tidak
mau mempunyai anak, tetapi karena terikat dengan hukum levirat yang berlaku
pada saat itu, makanya ia berbuat curang seperti itu. Latar belakang inilah
yang menjelaskan lebih dalam bertapa jahatnya Onan dimata Tuhan yang menolak
untuk memberikan anak kepada Tamar, sehingga ia dihukum mati oleh Allah.
Dosa yang
dilakukan oleh Onan lebih jahat/bobrok dari pada dosa mastrubasi. Walaupun
sama-sama dosa dihadapan Tuhan, tetapi proses dan tujuan dari kedua kasus ini
sangatlah jauh berbeda. Mastrubasi bertujuan untuk memuaskan diri sendiri dari
naluri seksual. Sedangkan Onan bersetubuh kepada istrinya selayaknya hubungan
suami istri yang legal dihadapan Tuhan, tetapi karena ia melakukan hal salah yang
mempunyai tujuan jahat pada saat bersetubuh ia membuang maninya keluar.
Disinilah letak kejahatan Onan sebenarnya yang sudah ia kian rencanakan lebih
awal.
BAB
IV
PENUTUP
Proses
dari kasus Onan yang ia lakukan kepada
Tamar di mulai dari tanggungjawabnya sebagai anggota keluarga yang harus
menaati hukum levirat. Pertama, ia setuju dengan hukum levirat dengan bersedia
menikahi istri dari kakaknya. Ketika ia menyatakan bersedia menjadi suami dari
Tamar, secara otomatis juga ia menyetujui hukum-hukum yang berlaku dalam
melaksanakan perkawinan levirat. Tetapi pada akhirnya Onan tidak melakukan
tanggungjawabnya sebagai suami yang artinya Onan tidak sepenuhnya melakukan
levirat. Kedua, Onan membiarkan maninnya keluar dengan sengaja ketika ia
bersetubuh dengan Tamar. Ketiga, bukan hanya terlampiaskan kebutuhan
seksualnya, tetapi yang lebih penting Onan berhasil menipu keluarganya dengan
berpura-pura menjadi suami bagi Tamar. Hal ini merupakan strategi Onan untuk
bisa lepas dari hukum levirat dan ternyata ia berhasil mewujudkannya.
Keberhasilan ini bagi Onan jauh lebih memuaskan dari pada hal seksual.
Perbedaan
antara mastrubasi dengan perlakuan Onan terhadap Tamar sangatlah mencolok baik
dari segi cara atau prakteknya, maupun dari tujuan masing-masing. Hal ini
membuktikan bahwa istilah onani bukan berasal dari kata Onan dan juga praktek
Onani/mastrubasi tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh Onan. Kedua istilah
ini tidak bisa disamakan ataupun dikait-kaitkan, apalagi Kejadian 38:9
dijadikan sebagai acuan dari sejarah awal daripada onani.
[2] T.G.R.Boeker, Bahasa Ibrani
Jilid II, (Jawa Timur: Literatur YPPII, 1993), h.45
[3]
http://clubbing.kapanlagi.com/threads/104417-Info-Sejarah-Onani-Dan-Masturbasi,
unduh: tanggal 23 Desember 2011.
[4] http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar